Senin, 29 Maret 2010

THARIKH ALAT BAROMETER


AL-KHAZIN

(Pencetus Alat Barometer)


Oleh:

R.A. Syukuri Nikmah, M.Si.



Nama lengkapnya adalah Abu Ja`far Muhammad bin Muhammad bin al-Husayn al-Khurasani al-Khazin. Beliau seorang ahli di bidang fisika dan matematika. Ia merupakan anak didik Abu al-Fadh Ibnu al-Amid, seorang menteri dari Rukn ad-Dawl yang berkuasa pada masa pemerintahan Dinasti Buwayhi-Iran.

Salah satu objek penelitian al-Khazin adalah gumpalan udara. Ia berpendapat bahwa udara mempunyai kekuatan yang dapat mendorong serupa aliran air. Ketika berada di bumi, massa suatu benda yang melayang di udara akan berkurang. Kesimpulannya, massa benda sangat tergantung pada suhu udara. Itulah hasil analisis al-Khazin yang kemudian mengilhami pembuatan barometer.

Setelah Newton menemukan teori gravitasi bumi, pemikiran suhu udara yang dikemukakan al-Khazin memiliki peran yang sangat berarti. Teori kepadatan suhu udara ternyata sesuai dengan teori gravitasi bumi. Teori ini erat kaitannya dengan gumpalan-gumpalan yang ada pada setiap lapisan udara.

Al-Khazin juga melakukan berbagai penelitian tentang benda-benda terapung dan massa benda, baik padat, cair maupun yang bervariasi. Penemuan beliau lainnya adalah alat pengukur berat benda di udara dan air. Konon, al-Khazin membuat lima model alat semacam ini. Salah satunya berbentuk neraca yang dilengkapi alat barometer untuk mengukur tingkat kepadatan. Ketika kepadatan udara dihubungkan dengan suhu panas, maka pengukuran yang dilakukan juga terkait dengan suhu panas. Pemikiran ini kemudian mengilhami Galileo untuk membuat termometer.

Atas jasa-jasanya, al-Khazin dianggap sebagai penemu tekanan dan ukuran suhu panas, dan kemudian dikembangkan oleh Torriceli dan Galileo. Beliau juga melakukan penelitian tentang gravitasi. Ia menguraikan banyak hal tentang gravitasi dalam bukunya yang berjudul “Mizanul Hikmah”. Selain membahas gravitasi, buku tersebut juga mengupas tentang hidrostatika.

Al-Khazin dianggap sebagai ilmuwan yang telah memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan baik di barat maupun di timur. Selain menemukan alat ukur udara, beliau mampu memecahkan soal yang diajukan Archimedes dalam bukunya yang berjudul The Sphere and The Cylinder. Hal ini dibuktikan dengan menemukan sebuah rumus untuk mengetahui permukaan sebuah segitiga sebagai fungsi sisi-sisinya. Ia menggunakan bagian-bagian kerucut, dan ia pun berhasil memecahkan bentuk persamaan x3 + a2b = cx2 atau persamaan mahani. *Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar